![]() |
Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Bahlil Lahadalia bersama jajaran Partai Golkar saat pengumuman komposisi pengurus Partai Golkar Periode 2024-2029 |
Sejumlah elit Golkar tersingkir dari kepengurusan partai di bawah kepemimpinan Bahlil. Padahal mereka menempati jabatan strategis di era Airlangga Hartarto memimpin Golkar
Nama-nama tersingkir seperti Azis Syamsuddin, Hetifah Sjaifudian, Rizal Mallarangeng, Melchias Markus Mekeng, Roem Kono, hingga Nurdin Halid.
Nurdin Halid dan Rizal Mallarangeng merupakan politisi Partai Golkar asal Sulsel. Di era Airlangga Hartarto, mereka menjabat sebagai Wakil Ketua Partai Golkar.
"Untuk pengurus DPP (Golkar) lengkap kurang lebih 150-an dan di pengurus periode sebelumnya itu sebesar 270-an," ujar Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, pada Kamis (07/11/2024).
Bahlil awalnya menjelaskan ia berencana membuat pengurus Partai Golkar berjumlah di bawah 100.
Namun kader Partai Golkar sangat antusiasi untuk berkarya melalui partai, Bahlil lalu mengakomodir lebih banyak kader menjadi pengurus.
Ada dua politisi asal Sulsel yang masuk dalam kepengurusan Bahlil, mereka ialah Idrus Marham dan Solihin Kalla.
Idrus Marham menjabat Wakil Ketua Umum Fungsi Kebijakan Publik II.Sementara putra Jusuf Kalla menjabat Ketua Bidang Kewiraswastaan. Inilah pertama kali Solihin masuk dalam jajaran elite Partai Golkar. (Arl)
0 Comments