![]() |
Seorang bocah laki-laki berusia 5 tahun di Dusun Percihen, Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, tersambar petir saat mandi hujan di depan rumahnya, Sabtu (18/11). |
MANGATHARA.COM, LANGKAT – Seorang bocah laki-laki berusia 5 tahun di Dusun Percihen, Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat, tersambar petir saat mandi hujan di depan rumahnya, Sabtu (18/11).
Peristiwa itu langsung menarik perhatian warga sekitar yang segera memberikan pertolongan. Mereka melakukan langkah tradisional dengan menanam tubuh korban ke tanah dan menutupinya dengan daun pisang.
Menurut Surbakti, salah seorang warga setempat, metode tersebut merupakan tradisi kepercayaan Suku Karo untuk menangani korban sambaran petir. "Ini harus dilakukan segera setelah kejadian agar korban bisa pulih," ujarnya.
Surbakti menjelaskan, daun pisang juga diletakkan di atas kepala korban selama proses pengobatan berlangsung. Cara ini dipercaya mampu menetralkan energi dari sambaran petir.
Berkat langkah cepat tersebut, bocah itu berhasil siuman dan kondisinya kini berangsur membaik. "Sekarang sudah siuman dan pulih kembali," tambah Surbakti.
Peristiwa sambaran petir kerap terjadi saat hujan deras disertai kilat. Warga diimbau untuk tetap berada di dalam rumah dan menghindari area terbuka saat cuaca buruk untuk mencegah risiko serupa.
0 Comments