Acara ini dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, serta perwakilan negara sahabat dan sektor swasta. “Hari ini, kita buktikan bahwa Indonesia mampu memimpin dalam ekosistem karbon global,” ujar Direktur Utama BEI, Iman Rachman.
Platform IDXCarbon yang diluncurkan pada September 2023 telah menunjukkan perkembangan pesat. Dalam waktu kurang dari dua tahun, jumlah partisipan melonjak dari 16 pengguna awal menjadi 100 partisipan pada akhir 2024. “Ini adalah bukti bahwa perdagangan karbon telah menjadi bagian penting dari ekonomi berkelanjutan Indonesia,” ujarnya.
Keberhasilan perdagangan karbon perdana ini ditandai dengan terjualnya 1,78 juta ton unit karbon CO2e dari sektor energi. Proyek-proyek unggulan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro Gunung Wugul hingga Konversi Single Cycle ke Combined Cycle di PLTGU Grati Blok 2 menjadi langkah awal penting. “Setiap unit karbon yang diperjualbelikan mencerminkan aksi nyata mitigasi perubahan iklim,” ujar Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.
Perdagangan karbon ini juga mendukung implementasi Artikel 6 Perjanjian Paris yang ditegaskan dalam COP 29. “Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE) yang dihasilkan Indonesia memiliki integritas tinggi dan dijamin transparan,” ujar Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.
Sistem Registri Nasional (SRN) dan mekanisme Pengukuran, Pelaporan, dan Verifikasi (MRV) menjadi fondasi utama dalam memastikan tidak ada celah untuk praktik double accounting, double payment, maupun double claim. “Kami memastikan sistem ini adil, transparan, dan berintegritas,” ujarnya.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memuji sinergi antarinstansi dan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam merealisasikan potensi besar pasar karbon. “Perdagangan karbon ini memperkuat ekonomi sekaligus mendukung upaya global mitigasi perubahan iklim,” ujarnya.
Langkah ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) kedua yang akan disampaikan pada Februari 2025. “Kami optimistis target pengurangan emisi dapat tercapai dengan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan,” ujar Mahendra.
Dengan sistem IDXCarbon yang transparan dan efisien, Indonesia diharapkan menjadi benchmark bagi pasar karbon di kawasan Asia dan dunia. “Kolaborasi adalah kunci keberhasilan ekosistem karbon ini,” ujar Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.
Peresmian perdagangan karbon internasional ini menjadi tonggak penting dalam sejarah mitigasi perubahan iklim di Indonesia. Dengan segala pencapaiannya, IDXCarbon siap menjembatani kepentingan lokal dan global untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
0 Comments