Ket: Ramadan (kiri), Jalan Desa Lenggo (kanan)
MMI-Akses jalan yang layak seolah menjadi kemewahan yang tak pernah mereka rasakan oleh warga Desa Lenggo, Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Saat ada warga sakit, mereka harus ditandu berkilometer-kilometer untuk mendapatkan pertolongan medis. Jika masih bisa, ia yang sakit akan dibonceng motor, itu pun dengan risiko tinggi melintasi jalan yang jauh dari kata layak.
Jalan yang tak kunjung diperbaiki membuat aktivitas warga terganggu. Bukan hanya untuk akses kesehatan, tapi juga untuk ekonomi dan pendidikan. Masyarakat berharap ada tindakan nyata dari Bupati dan Wakil Bupati Polman yang baru.
Belum lagi saat musim hujan, akses jalan menuju ibu kota kecamatan sangat memprihatinkan lantaran banyaknya kendala yang harus masyarakat lewati
Desa Lenggo yang terdiri dari enam dusun dengan 387 kepala keluarga ini berbatasan langsung dengan Desa Kondo, Kecamatan Mehalaan, Mamasa. Jalan sepanjang 12 kilometer yang menghubungkan desa mereka ke jalan utama masih dalam kondisi memprihatinkan, meski berstatus jalan kabupaten.
"Jembatan gantung yang ada di Desa kami harus direnovasi supaya memudahkan masyarakat karena semenjak dibangun belum ada sama sekali sentuhan perbaikan pemerintah sehingga masyarakat tidak mendapatkan akses jalan yang layak," kata salah satu Tokoh Pemuda Lenggo, Ramadan kepada Mangathara, Kamis (20/2/2025).
"Kalau pun diklaim sudah direnovasi saya rasa belum maksimal," tambahnya.
Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Gowa Raya ini juga menuturkan bahwa curah hujan yang tinggi sangat berbahaya untuk akses jalan masyarakat.
"Ini yang sangat meresahkan kalau musim hujan, masyarakat harus memikul kendaraanya secara bergantian melewati sungai sedangkan aktivitas masyarakat seperti itu sudah banyak memakan korban jiwa karena hanyut," katanya.
Olehnya itu, dia meminta agar tampuk kepemimpinan Bupati yang baru dapat menciptakan perubahan dan peduli terhadap persoalan-persoalan masyarakat.
"Seiring hari ini pelantikan Kepala Daerah, saya harap ini bukan ajang ceremonial saja namun perlu penekanan bahwa masyarakat masih membutuhkan uluran tangan pemerintah dalam membangun infrastruktur yang layak," pungkas mahasiswa UIN Alauddin Makassar itu.
0 Comments